Menurut
Budimansyah dkk (2009:93) hal-hal yang
harus diperhatikan dalam pembelajaran pakem adalah sebagai berikut :
a.
Memahami sifat yang dimiliki anak
Pada dasarnya anak memiliki sifat: rasa ingin tau dan berimajinasi. Anak
desa, anak kota, anak orang kaya, anak orang miskin, anak Indonesia, atau anak
bukan Indonesia selama mereka normal terlahir memiliki kedua sifat itu. Kedua
sifat tersebut merupakan modal dasar bagi perkembanagan sikap/berpikir kritis
dan kreatif. Kegiatan pembelajaran merupukan salah satu lahan yang harus kita
olah sehingga subur bagi perkembangannya kedua sifat, anugerah tuhan, tersebut.
Suasana pembelajaran dimana guru memuji anak karena hasil karyanya, guru
mengajukan pertanyaan yang menantang, dan guru yang mendorong anak untuk
melakukan percobaan, misalnya, merupakan pembelajara yang subur seperti yang dimaksud.
b.
Mengenal anak secara perorangan
Para siswa berasal dari lingkungan keluarga yang bervariasi dan memiliki
kemampuan yang berbeda. Dalam pembelajaran aktif, kreatif dan menyenangkan
perbedaan individual perlu diperhatikan dan harus tercermin dalam kegiatan
pembelajaran. Semua anak dalam kelas tidak selalu mengerjakan kegiatan yang
sama, melainkan berbeda sesuai dengan kecepatan belajarnya. Anak-anak yang
memiliki kemampuan lebih dapat dimanfaatkan untuk membantu temannya yang lemah
(tuor sebaya). Dengan mengenal kemampuan anak kita dapat membantunya bila
mendapat kesulitan sehingga belajar anak tersebut menjadi obtimal,
c.
Memanfaatkan perilaku anak dalam
pengorganisasian belajar
Sebagai makhluk sosial, sejak kecil secara alami bermain berpasangan atau
berkelompok dalam bermain. Perilaku ini dapat dimanfaatkan dalam
pengorganisasian belajar. Dalam melakukan tugas atau membahas sesuatu, anak
dapat bekerja berpasangan atau dalam kelompok. Berdasarkan pengalaman, anak
akan mengelesaikan tugas dengan bila mereka duduk berkelompok. Duduk seperti
ini memudahkan mera unutk berinteraksi dan bertukar pikiran. Namun demikian,
anak perlu juga menyelesaikan tugas secara perorangan agar bakat individunya
berkembang.
d.
Mengembangkan kremampuan berpikir kritis,
kreatif, dan kemampun memecahkan
masalah
Pada dasarnya hidup ini adalah memecahkan masalah. Hal ini memerlukan
kemampuan berpikir kritis dan kreatif. Kritis untuk menganalisis masalah; dan
kreatif untuk melahirkan alternatif pemecahan masalah. Kedua jenis berpikir
tersebut, kritis dan kreatif, berasal dari ingin tau dan imajinasi yang
keduanya ada pada diri anak sejak lahir oleh karena itu, tugas guru adalah
mengembangkannya, antara lain dengan sering-sering memberikan tugas atau
mengajukan pertanyaan yang terbuka. Pertranyan yang dimulai dengan kata-kata
“apa yang terjadi jika ...” lebih baik dari pada yang dimulai dengan kata-kata
“apa, berapa, kapan”, yang umumnya tertutup (jawaban yang betul hanya
satu)
e.
Mengembangkan ruang kelas sebagai lingkungan
belajar yang menarik
Ruang kelas yang menarik merupan hal yang sangat disarankan dalam PAKEM.
Hasil pekejaan siswa sebaiknya dipajangkan untuk memenuhi ruang kelas seperti
itu. Selain itu, hasil pekerjaan yang dipajangkan diharapkan memutifasi siswa
untuk bekerja lebih baik dan menimbulkan inspirasi bagi siswa lain. Yang
dipajangkan dapat berupa hasil kerja perorangan, berpasangan, atau kelompok.
Pajangan dapat berupa gambar, peta, diagram, model, benda asli, puisi,
keterangan, dan sebagainya. Ruang kelas yang penuh dengan pajangan hasil
pekerjaan siswa, dan ditata dengan baik, dapat membantu guru dalam pembelajaran
karena dapat dijadikan rujukan ketika membahas suatu masalah.
f.
Memanfaatkan lingkungan sebagai sumber belajar
Lingkungan (fisik, sosial, atau budaya) merupakan sumber yang sangat kaya
untuk bahan belajar anak. Lingkungan dapat berperan sebagai media belajar,
tetapi juga sebagai objek kajian (sumber belajar). Penggunaan lingkungan
sebagai sumber belajar sering membuat anak merasa senang dalam belajar. Belajar
dengan menggunakan lingkungan tidak selalu harus keluar kelas. Bahan dari
lingkungan dapat dibawa keruang kelas untuk menghemat biaya dan waktu.
Pemanfaatan lingkunagn dapat mengembangkan sejumlah keterampilan seperti
mengamati (dengan seluruh indera), mencatat, merumuskan
pertanyaan,berhipotesis, mengklasifikasi, membuat tulisan, dan membuat
gambar/diagram.
g.
Memberikan umpan balik untuk meningkatkan
kegiatan belajar
Motu hasil belajar akan meningkat bila terjadi interaksi dalam belajar.
Pemberian umpan balik dari guru kepada siswa merupakan salah satu bentuk
interaksi antara guru dan siswa. Umpan balik hendaknya lebih mengungkap
kekuatan dari pada kelemahan siswa. Selain itu, cara memberikan umpan balik pun
harus secara santun. Hal ini dimaksudkan agar siswa lebih percaya diri dalam
menghadapi tugas-tugas selanjutnya. Guru harus konsisten memeriksa hasil
pekerjaan siswa dan memberika komentar dan catatan. Catatan guru berkaitan
dengan pekerjaan siswa lebih bermakna bagi pengembangan diri siswa dari pada
hanya sekedar angka.
h.
Membedakan antara aktif fisikal dan aktif
mental
Banyak guru yang sudah merasa puas bila menyaksikan para siswa kelihatan
sibuk bekerja dan bergerak. Apa lagi jika bangku dan meja diatur berkelompok
serta siswa dudukm saling berhadapan. Keadan tersebut bukanlah ciri yang
sebenarnya dari PAKEM. Aktif mental lebih di inginkan dari pada aktif
fisikal.sering bertanya, mempertanyakan gagasan orang lain, dan mengungkapkan
gagasan merupaka tanda-tanda aktif mental. Syarat berkembangnya aktif mental
adalah tumbuhnya perasaan tidak takut: takut ditertawakan, takut disepelehkan,
atau takut dimarahi jika salah. Oleh karena itu, guru hendaknya menghilangkan
pengebab rasa takut tersebut, baik yang datang dari guru itu sendiri maupun
dari temannya. Berkembangnya rasa takut sangat bertentangan dengan PAKEM.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar